" DENGAR cerita, mummy bising ya kat you , kenapa ? ," soal Liny lalu menyedut rokok kembali .Ditarik dalam lalu dihembuskan keluar, membentuk bulatan asapnya.Adakalanya gelas bir ditepi, diangkat lalu diteguk agak rakus .
" Mana you tahu ? "
" Mummy lor ! Bising ma"
" Entahlah ! I ....I tak sure apa berlaku sebenarnya "
" Dato tu mengadu , servis you kurang memberangsangkan.."
" Ah ! Ham kan chan! Sey lor..."
Liny tergamam lalu tersenyum.Dia mengerti perasaan rakannya itu .Dia juga apa kurangnya, selalu juga kena komplen oleh pelanggan especially pelanggan Dato' - Dato' tua tetapi gatal.
Namun, apa saja yang dia boleh lakukan? Sudah menjadi lumrah ! Maklumlah kerja sebegitu ! ' Mummy ' pula hanya mahu kerja tip top , fulus( wang) masukk.Lagi banyak , lagi dia suka .Diangkat jadi favourite ! Jika sebaliknya , ada habuan yang menanti .Kalau tak lebam wajah tu ! Memang tak sah ! Faham- faham je lah tangan sado abang - abang ' bouncer' !
Tersembur- sembur air vodka, Intan semakin khayal kini." Sudahlah tu, makin banyak kau minum , makin kau akan berkhayal....!" Liny terpaksa merampas gelas berkaki tirus itu daripada diteguk lagi .
" Argh ! Give back ...I said give back....! " Intan cuba merebut gelas tersebut dari tangan Liny .
PANG ! Akhirnya gelas itu kini menjadi hiasan lantai kelab malam ekslusif itu .Bartender juga tak terkata apa- apa.Tika ingin menghulurkan gelas yang baru , cepat - cepat Liny menggeleng .
" Hey ! Kenapa ni ? Apa sulah jadi hah ?"
" Tak ada apa- apa , mummy !"
" Haiya! Lu olang ah ! Jangan kasi rugi ini kelab ah....Mana itu Intan pigi ? Satu hari wa tak nampak dia punya muka ? " tanya Mummy Leong dengan terkipas- kipas mukanya.Jari yang berkuku panjang lagi merah menyala terselit sebatang curut.Terangkat -angkat matanya , kenan .
Berkerut- kerut mulutnya yang berbibir merah pekat dihiasi tahi lalat besar, pabila tangannya tersentuh air tumpahan itu ." Suzi, apa lu tengok lagi ? Kasi lap la cepattt!"
" Bu Fangbian....! " omelnya terkipas- kipas mukanya.Asap curut menerawang ke langit kelab malam itu .Bercampur - baur dengan segala bauan lain.
" Ni Weisheme...? " soal salah - seorang rakan kongsi wanita berketurunan cina itu .
" Xuduo shanghai !! Intan lor...." ujarnya seraya memanjangkan tengkuknya seraya memandang ke seluruh kelab itu .Namun, bayang Intan masih lagi tak nampak.
" Kak, awatnya semua nak ' bebai' ja....? " soal Suzie, merangkap ketua bartender .Liny hanya mengangkat bahu lalu tersenyum.Gelas vodka ditinggalkan pabila customer yang di nanti telah tiba.
Berkali- kali air dari pili yang telah dia tadahkan dihamburkan pada mukanya yang bermekap tebal.Bulu mata hampir nak tercabut tatkala tangannya meraup mukanya yang lencun.
Sedang dia merenung mukanya yang telah sememeh mekapnya di cermin, ada seseorang sedang menarik- narik skirt paras buntutnya itu .
" Ish....! Nak apa !!???" Bentaknya seraya memandang ke bawah .Kepala yang tertunduk kini perlahan- lahan mendongak , wajahnya yang terlindung di balik juntaian rambut kini terserlah .
Senyumannya bisa menghentikan detakan jantung sesiapa yang melihatnya .Amat ngeri sekali .Kedua belah mata pula terpelohong.Tatkala mulutnya dingangakan , berekor- ekor ulat kecil jatuh ke lantai .
Intan terus terdorong ke belakang .Kerana tindakan drastiknya itu , belakang nya terhentak kuat ke dinding ' Lady' ." Kau siapa hah ? Kenapa kau selalu kacau aku ? " Bentak Intan berang dalam ketakutan.
" Mama....Mama....Kenapa bunuh kami , mama ?"
Kekeke....kekeke...
Kekeke....Kekeke...
" Mama....Mama..." Seiring dengan seruan mendayu itu .Kelihatan janin- janin kecil berdarah- darah dan pelbagai bentuk mengerikan merangkaka menuju ke arah Intan.
" Tidak ! Jangan ganggu aku !! Pergi....! Pergi...."
" Intan ! Intan ! Intan ah ! Haiya, chee sin ....Intan ah ! Lu apa pasal ? Jelit ! Jelit selupa itu olang gila ah ??"
" Intan ??? Kau kenapa ? " Soal Liny juga meluru mendapatkan Intan yang sedang menekup mukanya itu." Liny ! Liny....Ak....Aku ...Aku takut .. ' Janin- janin' itu selalu ganggu aku ..! " lirih Intan di pelukan Liny .
" Janin ? Mana ada Intan ? " Soal Liny mengitari sekeliling .Intan masih lagi memeluknya erat ." Be....Betul Liny....Ak...Aku tak bohong ..." ujar Intan , masih lagi ternampak- nampak janin- janin yang berwajah ngeri itu .
" Ya Allah , Intan tak ada ...Kau ...Kau tengok..." Liny cuba melepaskan rangkulan gadis itu .Namun, makin erat dia memeluknya.Apatah lagi matanya dihalakan pada kanak perempuan yang terjuntai kepalanya ke bawah , kakinya ke atas .Mata tajam itu sedang memerhatikannya.Intan terus memejam rapat matanya.
" Kau mabuk ni !'
" Tak....Aku tak mabuk..."
" Jom! Jom! Kita keluar" Liny memimpin Intan yang benar- benar ketakutan itu ke arah pintu keluar.Intan masih lagi mencengkam baju , Liny menyebabkan gadis itu agak sukar untuk bergerak pantas.
" Ermm....! " gumamnya memejamkan matanya .Jelmaan kanak- kanak perempuan itu , seraya tersenyum padanya.Kini dia tegak berdiri di hadapan pintu , dan ditangannya pula terletak elok kepalanya yang masih lagi tersenyum itu .