" ADA saka dari jurai keturunan kau yang datang menganggu "
" Tapi tok , yang selalu menganggu saya ni bayi dan seorang kanak perempuan! " ujar Intan yang masih lagi tidak hilang resahnya.Jemari di patah- patahkan sambil menekur tikar mengkuang yang separuh rabak itu .
Bidan Esah yang asyik merenung ke dalam tembikar berisi air itu sesekali mengerling tajam ke arah Intan.Dia tersenyum penuh makna.Bidan Esah tahu apa sebenarnya, sengaja dia merahsiakannya.
" Aku akan mandikan kau , untuk buang segala sial yang melekat pada tubuh kau ...."
" Bila tu tok ? Sekarang ke ? Lagi cepat lagi bagus...." ujarnya sambil terjengok- jengok ke arah lintasan lembaga putih itu pergi.Bohonglah kalau dia tak meremang tiap kali datang ke sini.
" Kau kena bersabar, malam.esok ....Malam 1 suro ....Jumpa aku di bawah jambatan hujung sungai tu ...." sambil menabur lagi damar kemenyan.Asap yang rendah membara kembali.
Auuuuu....auuuu....Huff....Huff.....Auuuuuu.....auuuuu
Intan semakin merinding dengan salakan anjing bertalu- talu , sayup sahaja.Entah kenapa malam ini berlainan benar dia lihat bidan Esah .
Ada- ada masanya, wajah tua semakin kerepot .Dan ada masanya menegang kembali." Pergi....! Dia bukan ibumu....Pergi ....!," ujar Bidan Esah tiba- tiba.Bulat mata Intan tatkala mendengar perkataan ' ibu ' .
Kekekeke....kekeke.....Intan makin memeluk tas tangannya sambil matanya meliar ke merata tempat ." Usahlah kamu risau , ' mereka' hanya ingin melawat ibu mereka yang mereka sangkakan akan datang lagi ...."
" Nah, ambil ini ....Tapi ingat , tangkal kamu kena pastikan jauh dari ayat- ayat al quran! Kalau tak ia tak menjadi...." Terus tangan itu dipegang erat , tangkal berupa tali hitam itu di ikat ketat pada pergelangan tangan," kamu tutup ia dengan jam tangan kamu ....."
" Baik tok....Tok, kalau dah tak ada apa- apa lagi saya mahu pulang...."
" Herm..." jawabnya acuh tal acuh lalu menghulurkan tangan yang bersusun dengan cincin berbatu .Intan menunduk untuk mengucupi tangan itu , sedang gadis itu tertunduk menyalaminya mulut Bidan Esah terkumat-kamit membaca sesuatu lalu di hembus.Lalu dia mendongak matanya sahaja mengarahkan salah- satu dari khadamnya supaya mengekori Intan .
Sepantas mungkin Intan berlari ke keretanya pabila pintu yang terbuka sendiri itu kini berdentum tertutup kembali.
" O...Thephtida....Chan Rak khun....Ma....Ma ....Kheiyng khang kab Chan...." Ucap Bidan Esah mendepangkan tangannya.Kelihatan colok wangi terpasang dengan sendiri.
Pemanduan Intan agak sukar pabila angin pada malam itu bertiup agak keras.Pokok- pokok kelapa tinggi menjulang , liuk- lentok ke kiri dan ke kanan..
" Arghhhh...!!!" Akibat tidak menarik brek kereta menggelongsor jauh lalu menghentam pokok rendang di tepi laluan sunyi itu .Intan dengan termengah - mengah mendongak , lalu perlahan- lahan mengintai kembali belakang melalui cermin atas.
Kedinginan aircond tidak terasa kini.Nafas kelegaan di tarik kerana jelmaan kanak perempuan yang muncul tadi telah tiada.Nafasnya kembali sesak, pabila kedua belah kakinya terasa bagaikan di cengkam oleh tangan - tangan kecil.
Tangan- tangan lain pula semakin mendekati leher jinjangnya." Arkkk...Arkkk...
!" Teriaknya sukar bernafas pabila tangan - tangan itu mencekiknya dari arah belakang.
Acak berupa uri ibu , tali pusat serta darah kini sedang di ratah oleh jelmaan berupa seorang puteri siam.Manakala Bidan Esah pula ' menurun'.
Dalam pada masa itu , pocong itu merenung tajam pada Bidan Esah .Dia menyalahi Bidan tua itu telah menyebabkan kematiannya.Dia juga salah - seorang pelanggan tetap Bidan Esah untuk menjalani penguguran haram.Mungkin telah ajalnya pada hari itu , dia kehilangan banyak darah , sedangkan bidan itu tahu anggaran darah yang dia perlukan untuk setiap gadis atau wanita .
Dan dia mati dalam perjalanan ke hospital , melalui bedah siasat dia di dapati mengalami kerosakan teruk pada dinding rahim dan mahkotanya .Dia juga kehilangan banyak darah .
' Tok ! Tok ! Tok ! Cik ! Cik ! Cik tak apa- apa ke ? " laung seseorang dari arah luar kereta mewah berjenama bmw itu .
Perlahan- lahan dia cuba membuka matanya kembali .
" Cik! Cik ! Cik ! Cik tak apa- apa ke ? " laungnya sekali lagi pabila dia dapat melihat ada sedikit pergerakan pada tubuh itu.
Silau ! Matanya terpejam kembali.Sungguh tak dia menyangka bahawa nyawanya masih lagi panjang .Masih dia ingat bagaimana lehernya di cekik dengan kuat.Dan tangan kanak perempuan itu pula menyeluk ke dalam dadanya.
Darah menyeruak keluar dari ruang dada yang terpelohong.Dan di tangan kanak- kanak perempuan yang menyeringai padanya itu , adalah jantungnya yang masih lagi berdegup .
Masih terngiang - ngiang kata - kata ' Mama....Mesti mati .....Mama mesti ikut kami ..."
' Tok tok tok !'
" Cik ! Cik ! " soal pemuda yang masih lagi mengetuk pintu kereta hitan metalik itu kuat .
" Cik ! Cik tak apa - apa ke ? Kenapa dengan cik ? Kereta rosak ke ? Atau cik kemalangan ? " soalnya bertubi- tubi .Bukannya dia tak tahu pasal ribut yang melanda perkampungan itu semalam.
" Tak, saya tak apa- apa ..."
" Kalau kereta cik yang rosak, biar saya bantu ...Saya pun foreman..."
" Tak , terima kasih atas bantuan yang saudara hulurkan..Saya dan kereta saya okay ..."
" Kalau begitu , oklah...Tapi , mengapa muka cik pucat ? Tak sihat ke ? "
" Tak , saya ok ....Saya ok...
" ujarnya seraya ingin menghidupkan enjin keretanya kerana tidak mahu bersoal- jawab lagi .Bukannya dia tak hargai pertolongan itu , dia amat menghargainya cuma dia tak mahu rahsianya terbongkar secara tak sengaja nanti .
" Ini kad saya , panggil je saya Zul ....Kalau ada sebarang masalah pada kereta call je saya .." ujar lelaki berwajah ala mamak itu .Intan mengambil kad nama itu dengan teragak- agak.
" Terima kasih , saya pulang dahulu ya ..." ujar Intan lantas memasukkan gear , brek kaki pun ditekan.
" Astagfirullah, kenapa dengan gadis ini ? " soalnya sendirian.Hijab terbukanya dapat melihat ada yang tak kena dalam kereta itu .Pelbagai benda yang tak sepatutnya ada dia nampak .
" Siapa kanak perempuan itu ? Kenapa janin- janin itu memenuhi keretanya ? Ya Allah , kau selamatkan lah gadis itu jika dia teraniaya.....Jika sebaliknya, kau bukakanlah pintu hatinya..."
Setelah dia pastikan mangga dikunci dengan betul, Zul menapak ke arah motor hondanya.Helmet di pakaikan ke kepalanya .Enjin di panaskan dahulu .Tupperware air dipulas penutupnya lalu diteguk, dia agak.dahaga mungkin cuaca agak panas .
Tiba- tiba, matanya terlihat seperti bayi sedang merangkak ke arah belakang kedainya." SubhanAllah , betul ke apa yang aku nampak ni ? " soalnya seraya meletakkan tupperware ke dalam raga motornya lalu dia menapak menjejak bayi itu.
Kosong ! Hanya deretan- deretan pokok pisang .Zul mengerling ke arah jam di pergelangan tangannya.Hampir masuk ke waktu senja.Sekilas , sekali lagi dia terlihat lintasan janin itu dan kali ini ke arah depan pula.
Zul melangkah semula ke hadapan workshop miliknya itu .Tetap kosong ! Akhirnya dia mengambil keputusan untuk mengabaikannya.Dia harus pulang kerana hampir maghrib.
Bergoyang- goyang motornya ketika melalui jalan berturap itu yang mana sebahagian daripadanya tidak rata dan berlubang besar .Ada yang telah ditakungi air hujan.
" Astagfirullah, patutla berat ...."
" Setelah membaca ayatul Qursi , aku tak menganggu kamu , harap kamu juga tak ganggu aku ..."
Zul cuba mengerling ke cermin sisi motornya kembali.Jelmaan kanak - kanak perempuan yang dia nampak dalam kereta perempuan itu kini menghilang.Pelik juga, kenapa menganggu dia pula ?