Semakin hari rambut aku mulai gugur.Aku menangis di hadapan cermin. Paip aku putar untuk mengambil wuduk. Aku mengambil wuduk dengan perlahan-lahan sambil air mataku mengalir.

"Ya Allah..Kau ampunkanlah segala dosaku yang pernah aku lakukan. Kau ampunkanlah segala dosa kedua ibu bapaku dan kau kasihanilah mereka yang memelihara aku sejak kecil lagi. Kau panjangkanlah umurku agar aku sempat melakukan pahala dengan sebanyak yang mungkin sebelum aku meninggal... Kau panjangkanlah umur ibuku yang telah banyak berjasa kepadaku. Makbulkan lah doa ini Ya Allah.. Robbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina a'za bannar.. Walhamdulillahirabbil a'lamin.. "

Tangan yang berdoa tadi aku sapukan ke muka. Semoga Allah memperkenankan doaku. 

Aku bangun untuk berdiri lalu aku menghenyakkan punggung di atas katil. Telekung dan sejadah aku lipat lalu diletakkan di atas sofa kecil. 

"Bella... "

Panggil mama yang baru melangkah masuk ke dalam wad. Aku membalas senyuman manis mama. Mama melangkah menuju ke arahku. 

"Bella dah solat...? "

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Bella nak makan? "

Laju aku mengangguk dengan pertanyaan mama. 

"Nak mama suap? "

Kali ini semakin laju aku mengangguk. Mama tertawa kecil dengan karenahku. Nasi goreng itu disuapkan ke dalam mulutku, walaupun rasanya hanyalah biasa-biasa tapi apabila mama yang menyuapnya terus jadi luar biasa. 

Mama mengelus lembut pipi mulusku. Wajah aku yang pucat membuatkan hatinya sayu. Tapi sampai bila mama harus bersedih? Jadi dia menyembunyikan rasa sayu dan sedih dengan senyuman untuk aku kuatkan semangat.