" AOUCH !! " Teriak satu suara wanita.Insp.Idham tanpa sengaja terempuhnya cepat- cepat memohon maaf.Qayra memandangnya lama .Sakit bahunya apatah lagi di rempuh seorang lelaki.

" Maafkan saya....Saya betul - betul tak sengaja miss..." ujar Insp.Idham berasa bersalah.

" Ok , tak apa.By the way , saya juga nak pohon maaf ..." 

" Tak apa - apa...." Lama Insp.Idham merenung wajah Qayra yang semakin jelita itu.

Qayra bertambah jelita sejak balik dari kota New York.Wajahnya telah dilakukan beberapa siri pembedahan plastik.

Hidung mancungnya bertambah tirus tak seperti kebiasaan agak kembang sedikit, dagu makin runcing dan bibirnya makin plumping ! 

Insp.Idham agak terkesima melihat mata hazel nan tajam itu pabila Qayra menanggalkan kacamata GUCCI nya, lalu di letakkan atas kepalanya.Dengan mekap nipis makin mengindahkan wajah mirip pelakon bollywood itu.( DEEPIKA PADUKONE).

" By the way , Qayra..." Qayra menghulurkan tangannya." Idham, " jawabnya seraya mengangguk sahaja .Qayra pantas menarik kembali tangannya.

" Oklah , saya pergi dulu..." Qayra terus menapak secara berlenggang meninggalkan Insp.Idham yang tertelan liur melihat lenggang pinggul, hayunan punggungnya yang berskirt pendek.

" Eh, astagfirullah..." Dia beristigfar ." Tapi , kenapa wajah dia macam familiar ya ??. Qayra ?? Erm...Namanya sama macam nama suspek kes yang telah ditutup itu.Tapi, tak mungkinlah ...Qayra yang itu tak hot macam Qayra yang ini.." ujarnya tersenyum nakal.

Telefon pintarnya berbunyi , diangkat .

" Ya...Ya....Aku on the way lah ni..." 

**************

" ARE you really sure , Hamdi ? " 

" Yes , sir ....But Boss better jangan bertindak dahulu ! " 

" But why ? Penipuan ?? Takkan nak biarkan pula ? " 

" No , what i mean is jangan nampakkan sangat yang kita ni dah tahu rancangan mereka , mereka licik orangnya...Sudah tentu mereka akan melarikan diri dahulu ! " 

Qhyael terangguk- angguk.Dia akui kebenaran penyataan itu.Memang perkara ini dia pernah terfikir kerana ada beberapa perkara berbangkit yang agak mencurigakan.

" Nasiblah kita cepat tahu..." 

" Takpa , perjanjian itu masih baru lagi , belum termaktub lagi .Sebarang pindaan masih boleh di bangkitkan semula ...." 

" Ya , betul tu Hamdi.Takpa begini , Hamdi awak tetap juga kumpul maklumat lain , lakonan tetap berjalan lagi ....Dan saya akan bawa perkara ini pada pihak Dato Luth " 

" Baik , Boss.Jika tiada apa - apa lagi saya minta diri dulu..." 

" Baiklah..." 

TOK ! TOK ! 

" MASUK...!!" 

" Tuan , staff baru yang minta kerja tu dah sampai " Kedua lelaki tersebut berpaling pada pintu." Jemput dia masuk, Zie ..." 

Setelah setiausaha membuat pemberitahuan , Hamdi pula menapak keluar.Senyuman dia berikan pada gadis berkurung biru itu.

" Cik Laila , sila masuk..." 

" Terima kasih " jawab Laila terus menapak masuk .Zie menarik.pintu dari luar.

Qhyael masih lagi ralit tunduk menulis sesuatu pada fail kuning tersebut.

" Assalamualaikum..." 

" Waalaikumuss..." Mata bertemu mata kini." Kau ???! " Soal keduanya serentak." Betullah apa orang cakapkan ? Dunia ini bulat , see tak sangka berjumpa semula ...." ujar Qhyael bukan sinis tapi teruja.

" Tak apalah , saya minta diri dahulu " Laila terus memusingkan kembali tubuhnya menapak ke arah pintu semula.Baru sahaja dia mengangkat tangan untuk memusingkan tombol pintu , Qhyael bersuara semula.

" Cik Laila ! Saya tak sangka awak ni sungguh tak profesional...!" Sindiran itu membuatkan Laila berpaling semula menghadap Qhyael yang masih lagi merenungnya sambil berkait jari.

" Apa Encik cakap ? " 

" Awak tak profesional...." 

" Saya tahu awak CEO syarikat ini ! Tapi , tak bermakna awak boleh menghakimi saya Tuan CEO ! " 

" Saya bukan mahu hakimi awak, Cik Laila.Tapi cara awak itu ! Penat sajalah awak datang ke mari ! Takkan pasal hari itu awak nak lepaskan peluang yang ada ?.." 

Laila berjeda.Ada kebenaran dalam kata- kata Qhyael itu.Tujuannya ingin meminta kerja .

" Saya lebih rela berpenat dari makan gaji dengan orang macam awak ini..." 

" Assalamualaikum..." Pamitnya terus membuka pintu.

" Waalaikumussalam " jawabnya seraya menggelengkan kepala.Tiba - tiba matanya tertancap pada fail.pink atas meja.Diangkat lalu di buka.

LAILAWATI HARDONO

23 THUN

BANTING , SELANGOR

DIPLOMA PEMASARAN UM

2 TAHUN KERANI BIASA

013 22245678

Ada senyuman yang terukir pada wajah kacak itu kini." Fail Laila rupanya , ada alamat juga phone num ..." ujarnya sendirian.

" Laila , Laila sayang gadis secantik kau tapi tidak profesional ...Kau memang berkelayakan..." 

" Allah !! Patutlahhh....Fail dalam bilik Tuan Ceo berlagak tu ...Aduhhh...Macamana ni ?? Kenapa kau ni cuai , sangat hah Laila ???" Laila merungut sendirian.

TOK ! TOK ! Pintu kereta wira milik bapanya , Hardono di ketuk seseorang , lalu dia berpaling.

' Dia nak apa lagi ???' Monolog Laila yang sedang gelabah itu.Laila menurunkan cermin kereta tatkala Qhyael menayangkan fail pink .

" Terima kasih .." Laila menghulurkan tangannya tapi Qhyael enggan pulangkan." Kenapa pula ? Fail itu hak saya ! Awak tak berhak ke atasnya !! Pulangkan balik.!! " 

" Saya boleh pulangkan ! Tapi dengan satu syarat ...!" Tegas Qhyael sambil tersenyum senget.Sengaja dia kibar- kibarkan fail itu.

Tahap kemarahan Laila makin naik celcius nya kini.Namun , dia tetap berlagak tenang ! Nanti di tuduh pula cepat melatah ! 

" Awak nak atau tidak.fail ?" 

" Apa dia syarat awak tu ?" 

" Syarikat kami memang perlukan pekerja berdedikasi seperti awak., Cik Lailawati Hardono " 

Laila berjeda.Jika dia mahukan fail penting itu , dia harus ikut syarat Qhyael .Tiada kata dua lagi .

Qhyael pula terus tersenyum.Dan dia yakin akan jawapannya.