Hawa,
Sungguh pandai persembahkan riak dan cara,
Pandai kekalkan momentum topeng boneka,
Walau jiwa disiat belati tumpul berkarat.
Hawa,
Bibir tak pernah lekang manisnya kata ,
Dikait pula dengan senda tawa,
Gembira dipamer tanpa noda,
Sedangkan di dalam penuh hiba.
Hawa,
Begitu jitu kentalnya jiwa raga,
Bahkan Adam tak sejitu Hawa.
Hawa,
Pelakon yang tak pernah gagal,
Senyum terus terukir,
Walau jiwa dimamah sepi disayat derita.