Kaki tidak berhenti dari melangkah,
Mencari sesuap nasi demi insan yang beerti,
Mencari peluang untuk memberi,
Walau diri sendiri tidak memperolehi…
Kaki yang melangkah itu,
Sering menemui syiling-syiling di lantai yang menapaki,
Aku terpaku memerhati,
Insan itu mengambil tanpa memikiri,
Asalnya ia dari kaki yang di pijak oleh ramai manusia yang melalui…
Aku masih memerhati tiap sudut langkah kaki itu,
Akhirnya aku mengerti,
Nilai syiling itu sangat beerti,
Pemberian dari manusia yang tak mensyukuri,
Dan dianugerahkan oleh yang Esa untuk yg lebih menghargai,
Nilai rezeki yang manusia cari…
Namun mereka membuangnya di lorong sepi..
Indahnya pengertian ini,
Kini aku mengerti saat nilai itu dihimpun,
Nilainya sangat beerti,
Memberi rezeki yang kita sendiri sedang tidak mampu untuk membeli…