Apalagi yang ada
Setelah tempat menumpang teduh
Berlindung
dinaungi
Merasa manisnya buah
Telah kita racun
Dengan iri dan dengki
Lalu, tiadalah lagi
Pohon yang pernah ada
Sebagai hentian dunia
Mati perlahan, kecut dan kering
Hari ini, kita tersenyum ketawa
Esok waris menyumpah celaka
Kerana tiada lagi tempat menumpang teduh,
berlindung, dinaungi dan merasa manisnya buah