Sedang embun
masih leka berdukungan dan bergantungan
Di helaian
dedaunan dan lenturan
rerumput
Aku ghairah
menilik waktu
Yang lama dulu hilang
Kini jelas menjelma di atas kelopak
Kuntum-kuntum
bunga bonda
Yang suci
memekar
Di tanah barokah
Aku
sempat jua
Mengintai
sang mentari
Yang
baharu tumbuh
Di
celah rumpunan kelongsong
pepadi
Yang wangi berisi susu
Dan
di pangkal pohonnya
Berkembangan
teratai muda
Tempat
sepat dan pepuyu berpayung
mesra
Aduhai pepisang
Riangnya hidupmu
Walau pelepah
rapuhmu
Koyak diterjah
angin buta
Jantungmu kejap
utuh
Mendakap barisan
anak-anak kecil
Dewasanya memberi
jasa
Tenangnya wajah sungai nan kecil
Dahulu tempatku melumur lumpur
Kini tetap menyerah dan memujukku
Menjamah lembut dan dingin tubuhnya
Tanah perkebunan
bonda
Sentiasa
mencangkirkan kenangan
Yang penuh
barokah
Persis
sepertimu.