Home Novelet Cinta THE UNFORGIVEN
THE UNFORGIVEN
Bey AdAv
9/7/2018 15:34:55
15,113
Kategori: Novelet
Genre: Cinta
Bab 2

Part 2



The Unforgiven



Hari ini merupakan hari pertama Queenie masuk ke dewan kuliah. Seawal jam 5 pagi, Queenie sudah terjaga. Queenie mencuci muka dan memberus giginya sebelum dia mengenakan sepasang pakaian yang sesuai untuk dia melakukan senaman ringan.


Queenie sudah terbiasa ketika berada di kampung halamannya. Seawal jam 4 pagi dia akan bangun dan bersiap-siap untuk menoreh getah. Sejak bapanya di penjarakan, Queenie terpaksa menggantikan tempat bapanya sebagai seorang penoreh getah. Hasil jualan getah itulah yang Queenie gunakan untuk menyambung pelajarannya sebelum dia di tawarkan biasiswa.


Queenie turun ke bawah hostel dan memulakan senamannya. Badannya terasa ringan setelah berlari beberapa pusingan dan melakukan beberapa jenis senaman yang dia tahu. Setelah itu, Queenie kembali ke bilik dan membersihkan diri.


Queenie melangkah perlahan menuju ke kampus. Mujur sahaja jarak di antara hostel yang di sediakan dan kampus mengambil masa selama 20 minit sahaja untuk tiba jika berjalan kaki.


Dan sekali lagi, Queenie terkial-kial mencari arah laluan untuk masuk ke dewan kuliah. Di pertengahan pencariannya, Queenie melihat kelibat Hana lalu segera menegurnya.


" Hana.. " sapa Queenie.

" Ehh Queenie! Morning. "

" Morning juga. Err Hana, boleh saya tahu dewan kuliah 3 di mana? " soal Queenie.

" Kau ambil Law? " soal Hana.


Queenie mengangguk.


" Jom lah! Course kita sama. " ujar Hana.


Queenie tersenyum lebar. Mereka lalu berjalan beriringan sambil berborak.


" Macamana kau boleh kenal dengan Farish? " soal Hana.

" Dia yang tegur saya duluan. Dia yang tolong tunjukkan di mana bilik pengarah. "

" Aku bukannya apa Queenie. Walaupun Farish tu sepupu aku, aku tak suka dengan perangai kerek dia tu. "

" Maksudnya? "

" Jangan pernah percaya apa yang Farish katakan. Aku boleh nampak kalau kau perempuan yang baik. Dan aku tak nak kau jadi salah satu mangsa Farish. Kalau boleh, jauhkan diri dari dia. "


Queenie terdiam.


" Terpulang kalau kau nak percaya atau tak. Kita sama-sama perempuan, Queenie. Dan Farish pantang nampak perempuan dahi licin. Kau ni kira dah cukup pakej buat Farish. "

" Hana, tolong ingatkan saya kalau saya terleka! "

" Rasanya kita boleh jadi sahabat baik! " ujar Hana berserta senyuman.


Queenie senyum. Mereka melangkah masuk ke dewan kuliah. Selama 2 jam mendengar bebelan mengenai undang-undang, kuliah mereka pada pagi itu tamat bersama assignment yang di berikan oleh Encik Kumar.


" Jom kita ke cafe? " ajak Hana.


Queenie mengangguk dan langkah kaki di hayun ke cafe. Dalam perjalanan, papan kenyataan yang menampal info-info terbaru di kampus di kerumuni para penuntut.


" Hana, kenapa diorang berkumpul di sana? " soal Queenie perlahan sambil cuba mengatur ayat agar di fahami oleh Hana.


Hana menjungkit bahu tanda tidak tahu. Mereka kemudian mempercepatkan langkah mendekati papan tanda itu.


" Wahh ada pertandingan ratu cantik di kampus kita Queenie. And rasanya, you patut join. " ujar Hana teruja.


Hana menoleh ke arah Queenie.


" What say you? "

" Ermm tidaklah Hana. Saya tidak berminat. " tolak Queenie ramah.

" Kenapa? "

" Saya di sini bukan mau cari glamour. Saya perlu kejar cita-cita saya! "

" Come on Queenie! You join ratu cantik tu bukannya you have to leave your study. Kau sudah ada pengalaman dan kami dah bosan dengan ratu cantik yang sama every year! "

" Siapa perempuan dalam gambar tadi yang pakai crown? " soal Queenie.

" Itulah Riana. Kekasih hati Farish. Well sudah 2 tahun berturut-turut dia menang. "

" She deserve it! Dia cantik. " puji Queenie.

" You don't know her. Drama queen sangat! "


Queenie ketawa.


" You know what Queenie? Baru kali ini aku ada kawan yang macam kau ni. Aku nak bagi kau nasihat sikit. Hidup di sini tidak sama macam di Sabah. Di sini you have to be strong. Kau lemah then good bye to your life. "

" Maksud kau apa Hana? "


Hana memandang Queenie lantas menarik Queenie duduk. Buku di tangan di letakkan di atas meja.


" Campus life bukan sesuatu yang kau boleh pandang remeh. Bila kau di buli, mereka tidak akan pernah berhenti. Bila kau lemah, kau akan jadi mangsa. "

" Saya akan cuba elak perkara tu daripada berlaku! "


Hana ketawa.


" Kenapa? "

" Ahh forget it! Kau ni terlalu positif Queenie. Oh by the way, macamana dengan pertandingan ratu cantik kampus ni? Kau join eh? " laju Hana menukar topik perbualan mereka.


Queenie menggelengkan kepala laju.


" Alahh bolehlah? I buat semua untuk you. Mekap dan hair style I tolong. "

" Saya tidak ada baju yang sesuai Hana. Tengok gambar Riana tadi tu? Saya mana ada baju macam tu. " Queenie memberikan alasan.


Hana diam sejenak.


" Saya ada idea. Nanti you ikut I balik rumah. Rasanya my mum ada baju yang sesuai untuk you. "

" Err tapi saya belum cakap pun kalau saya setuju. "


Hana lantas mengeluarkan telefon bimbitnya dan mulai menekan skrin. Setelah itu, Hana menyentuh butang loudspeaker.


" Hello Cik Dayana! "

" Ye, Hana.. Ada apa? "

" Cik Dayana, saya nak daftarkan nama untuk peserta ratu cantik! "

" You nak ikut ke Hana? "

" Ehh taklah Cik Dayana. Tolong daftarkan atas nama Queenie. "

" Wah belum ada apa-apa, dah ada Queen ye. " seloroh Cik Dayana.

" Confirm menang punya Cik Dayana! "


Kedengaran suara tawa Cik Dayana.


" Okay, kalau begitu saya daftarkan ya? " soal Cik Dayana.

" Iya Cik Dayana! "


Talian di matikan.


" Selesai! " ujar Hana dengan senyuman.

" Tapi Hana, saya takut bah! "

" Kau nak takut apa Queenie? Bukan kau tak biasa kan? Sampai muka you masuk newspaper, facebook, instagram semua.. Tak ada maknanya nak takut nak malu semua! You dah pernah lalui semua. "

" Itu tidak sama. Saya mana tau kalau muka saya masuk facebook. "

" Pekat betulkan Sabahan you! "

" Kenapa? Kau tidak faham apa saya cakap? " soal Queenie. Seboleh-bolehnya dia tidak mahu kehilangan satu-satunya sahabat yang baru dia kenali.

" Still boleh faham lagilah. Beside, I pun ada family dari Sabah. "

" Betul bah? " soal Queenie sedikit teruja.

" Sebab tu I bawa you balik rumah I! My mum asal Sabah. " 


Dan ternyata ayat pancingan Hana mengena apabila Queenie sudah mengoyak senyuman. Kerisauannya mengenai pertandingan ratu kampus hilang begitu sahaja.


Previous: Bab 1
Next: Bab 3

Portal Ilham tidak akan bertanggungjawab di atas setiap komen yang diutarakan di laman sosial ini. Ianya adalah pandangan peribadi dari pemilik akaun dan ianya tiada kaitan dengan pihak Portal Ilham.

Portal Ilham berhak untuk memadamkan komen yang dirasakan kurang sesuai atau bersifat perkauman yang boleh mendatangkan salah faham atau perbalahan dari pembaca lain. Komen yang melanggar terma dan syarat yang ditetapkan juga akan dipadam.