Secebis kau terhiris,Sakitnya bukan kepalang,
Lagi perit bila tak boleh menangis,
Kerna menangis saja mungkin terkurang,
Sakitnya jiwa yang sadis,
Hanya ku tanggung seorang.
Segarit kau terluka,
Takkan sembuh sekedip mata,
Hati sakit jiwa tertekan,
Pedihnya tak tertahan,
Parutnya mungkin berkurang,
Tapi bisanya masih terngiang.
Sendirian memikul derita,
Makin gundah dalam rasa,
Sakitnya jiwa dan raga,
Makin parah dalam siksa,
Mula-mula berdarah,
Dibiar jadi nanah,
Lama-lama jadi barah,
Kerna hati ini sudah lelah,
Telah seringkali ia mengalah.